Website Para Ustadz

Kumpulan website resmi para ustadz-ustadz terpercaya, Insha Allah.

Googling atau Yufiding?

www.yufid.com adalah islamic search engine, atau mesin pencari ilmu-ilmu islam.

Sunnah Witir diluar Ramadan

“Wahai orang-orang yang cinta kepada Al-Qur’an, shalat witirlah, karena sesungguhnya Allah itu ganjil yang menyenangi (shalat) yang ganjil.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah)

7 Orang Sukses Kuliah sambil Ngaji

Sukses Dunia Akhirat, Why Not?

Waktu-Waktu Terkabulnya Do'a

Jika bekerja pun ada waktu-waktu yang tepat,begitu pula dengan Do'a

Saturday 30 October 2010

Mbah Maridjan dan Kaum Nabi Nuh


Oleh: Ama Farah
Dalam setiap peristiwa selalu ada tokoh yang menonjol di sela-sela alur cerita. Gunung Merapi di Yogyakarta, yang menjadi gunung paling aktif sedunia, juga melahirkan tokoh yang kemudian di kenal banyak orang, dialah Mbah Maridjan.

Sosoknya sudah lebih dulu populer di kalangan masyarakat sekitar Merapi, namun nama Mbah Maridjan menjadi semakin menasional --bahkan mungkin mendunia-- setelah pada tahun 2006 media menyorotinya secara terus menerus sebagai seorang jurukunci (kuncen, red) Merapi yang enggan meninggalkan gunung karena berpegang teguh pada tugas yang diembannya. Tugas sebagai kuncen Gunung Merapi, yang dia terima langsung dari raja Yogya kala itu, Sultan Hamengkubuwono IX.

Alkisah, Mbah Maridjan –sebelum meninggal-- bahkan pernah menjadi ikon keperkasaan dan kejantanan lelaki, lewat produk sebuah minuman suplemen yang mendaulatnya sebagai lakon utama dalam iklannya.

Selasa 26 Oktober 2010, Merapi memuntahkan isi kandungannya. Maridjan yang perkasa, membuktikan sekali lagi pada dunia bahwa dia adalah jurukunci yang setia menjaga wilayah yang dikuasakan kepadanya. Dengan tekad bulat, meskipun sirene tanda bahaya sudah meraung-raung, dia tidak beranjak pergi dari rumahnya yang terletak di desa yang paling dekat dengan Merapi. Awan panas “Wedhus Gembel”, yang menurut data lembaga pengawas gunung berapi panasnya mencapai di atas 500 derajat Celcius itu pun akhirnya memanggang tubuh ‘sang jawara’ beserta puluhan orang lainnya yang tidak mengungsi ke tempat aman.

Mbah Maridjan benar-benar menjadi jurukunci. Beberapa saat setelah memuntahkan lava panas, pijaran api, bebatuan dan awan panas, memanggang puluhan orang, banyak ternak, pepohonan serta merontokkan rumah-rumah penduduk, Merapi pun kembali tenang.

Maridjan, yang lagi-lagi sengaja menjemput mautnya sendiri, kembali menjadi buah bibir dan bintang kamera. Dia, ditemukan terkubur reruntuhan rumah dan timbunan pasir gunung dalam keadaan sujud tanpa nyawa.

Kisah Nuh

Sejenak mari kita melihat ke masa ribuan tahun silam, kala Nabi Nuh alaihisalam sedang membangun sebuah bahtera raksasa. Nabi utusan Allah itu sedang menjalankan perintah Tuhannya, yaitu membuat perahu besar untuk menyelamatkan diri dari bahaya banjir. Meskipun dicemooh sebagai orang gila, karena orang-orang disekitarnya memandang aneh ulahnya yang membuat bahtera besar di atas gunung dan bukan di dekat lautan, Nabi Nuh tetap kukuh pada pendiriannya. Ia terus membuat bahtera hingga selesai.

Ketika bahtera itu siap digunakan, Allah Yang Maha Kuasa berkehendak menurunkan air bah hingga menenggelamkan semua orang yang menolak naik perahu besar Nab Nuh. Puncak gunung tempat berpijak anak laki-laki Nabi Nuh bahkan ikut ditelan banjir besar itu.

Nabi Nuh, seorang utusan Allah yang diberi wahyu, patuh kepada Tuhan yang memerintahkannya untuk menyelamatkan diri dari bencana dengan membuat bahtera. Meskipun dia memiliki hubungan khusus dan menjadi orang istimewa di mata Sang Pencipta, dia tetap menghindari bencana banjir dengan menaiki perahu raksasanya, dan tidak mencoba menawar kepada Tuhannya, dengan memilih untuk sekedar bersujud sebagai upaya menghalau bahaya banjir yang menerjang.

Mbah Maridjan, memang orang kepercayaan yang diserahi tanggung jawab menjaga Gunung Merapi, gunung yang dalam kepercayaan adat Jawa memiliki daya magis dan kekuatan luar biasa. Dia adalah kepercayaan seorang sultan, raja Jawa yang disegani kawan dan lawan, raja Jawa yang dipatuhi rakyatnya dengan gelar Hamengkubuwono IX. Masalahnya, ia tak mampu melawan penciptanya Hamangkubuwono IX, yang tak lain, Allah SWT, penguasa alam semesta yang kekuasaannya jauh melebihi kekuasaan sang sultan atau raja manapun.

Media begitu hebat memberitakan sosoknya, hingga sorot mata kamera dan pena terpusat pada sosoknya. Sementara kedaan ribuan pengungsi dan korban lain, juga butuh perhatian ekstra.

Bahkan gempa dan tsunami yang menghentak Kepulauan Mentawai dan memakan lebih banyak korban nyawa dan harta menjadi sajian nomor sekian. Media-media luar negeri rajin menghitung jumlah korban dan memberitakan kondisi terakhir pascabencana Merapi dan tsunami Mentawai, memperhatikan apakah bantuan telah datang kepada para korban dan pengungsi. Tapi media Indonesia berhari-hari hanya berputar pada Mbah Maridjan, Mbah Maridjan dan Mbah Maridjan saja.

Selebihnya, marilah kita pusatkan perhatian kita pada korban musibah yang terus terjadi yang sangat butuh uluran tangan kita.

Marilah kita ikhlaskan Mbah Maridjan, biarlah ia memilih jalannya sendiri, sebagai seorang Mas Penewu Suraksohargo atau Sang Penjaga Gunung Merapi. Marilah kita ber-khusnudzon (berbaik sangka), semoga tunduknya dan sujudnya Mbah Maridjan hingga membawanya pergi, sebagai ketundukan pada Allah Sang Maha Pencipta, bukan pada Merapi.

Dan semoga, di alam sana Mbah Maridjan bisa menikmati berbagai minuman aneka "Rosa" (baca; kuat), yang memiliki citarasa jauh lebih lezat dari "Rosa-Rosa" yang ia tawarkan selama ini di berbagai iklannya di dunia.

"Muhammad" Jadi Nama Paling Populer di Inggris


Nama Muhammad telah menjadi nama yang paling populer yang biasa disematkan oleh para orang tua untuk bagi laki-laki yang baru dilahirkan di Inggris.
Fenomena ini telah muncul dari tiga tahun sebelumnya, menyalip nama Jack, yang telah masuk dalam daftar teratas nama yang paling sering digunakan warga selama 14 tahun terakhir, dan kini turun di urutan ketiga, Daily Mail melaporkan.

Nama Olivia berada di puncak daftar nama gadis kecil selama dua tahun berturut-turut, di belakangnya terdapat Ruby dan Chloe.

Tahun lalu, sebanyak 7.549 bayi baru lahir diberi 12 variasi dari nama nabi terakhir umat Islam, Nabi Muhammad SAW, seperti Muhammad dan Muhammad.

Nama anak laki-laki yang paling populer posisi kedua, Oliver, diberikan kepada 7.364 bayi.

Harry dan Alfie, masing-masing menempati posisi keempat dan kelima.

Sejak tahun 1999 jumlah bayi yang bernama Muhammad, telah meningkat lebih dari setengah. Pada tahun 1999 nama ini diberikan kepada 4579 bayi yang baru lahir.

Sebelumnya, pada tahun 1964, nama "Muhammad" muncul di urutan ke-73 dalam daftar, dan ke-87 pada tahun 1944. (althaf/arrahmah.com)

Saturday 9 October 2010

Imunisasi, Dampak, Konspirasi & Solusi Sehat ala Rasulullah SAW


Sebuah buku yang mengupas tuntas vaksin, imunisasi dari sisi dampak dan konspirasinya. Tidak lupa, penulis juga memberikan solusi sehat ala Rasulullah SAW, yang saat ini dikenal dengan istilah Thibun Nabawi. Sangat bermanfaat dan dibutuhkan umat!

Pengalaman Pribadi Penulis

Penulis, Hj. Ummu Salamah, SH., Hajjam, menulis buku berdasarkan beberapa pengalaman pribadi terkait kesehatan. Berikut ceritanya :

Pada tanggal 9 Juni 2008, saya diundang oleh dr Flora Eka Sari, SpP. Di RSPAU Halim Perdana Kusuma, untuk ikut berdiskusi dengan PT Glaxo Smith Kline membicarakan tentang vaksin meningitis. Pada saat itu yang hadir dari pihak PT Glaxo adalah dr Indrajit, dr Carina dan dr Frans. Sedangkan dari pihak Dr Flora adalah Dr Rini dari FORMIT, saya Ummu Salamah SH, Hajjam dan Ibu Siti Fatonah dari Pondok Sehat Nabawiyah. Pembicaraan diawali dengan pertanyaan dari dr Flora "pada kemasan keterangan vaksin meningitis MENCEVAX ACWY ada keterangan "5.3. PRECLINICAL SAFETY DATA, NOT APPLICABLE, apa maksudnya ? Mertua saya Ibu Suistinah, sehari setelah divaksin divaksin meningitis mengalami lumpuh sebelah kanan, tidak bisa bicara normal (pelo) jadi linglung hingga sekarang, bisa jalan sedikit-sedikit tetapi dibantu kursi roda". Teryata mertua dari dr.Flora mengalami hal yang sama seperti saya.

Jawaban yang didapat tentang "5.3. PRECLINICAL SAFETY DATA, NOT APPLICABLE, pada kemasan vaksin menginitis MENCEVAX ACWY," Intinya adalah vaksin meningitis tidak diujicobakan di hewan, kalaupun diujicoba tidak berarti sama hasilnya dengan pada manusia. Dan kondisi ini memang sama pada hampir semua vaksin". Jadi kesimpulan akhir yang dapat saya ambil, bahwa Imunisasi adalah metode pencegahan penyakit trial and error.

Pendapat Para Dokter

Di back cover buku tersebut, beberapa komentar menarik disampaikan oleh para dokter dan pemerhati sekaligus praktisi Thibun Nabawi.

Dr. Muhammad Ali Toha Assegaf. Anggota IDI dan juga anggota Ikatan Dokter Akupuntur Indonesia menyatakan :

"Apa yang disampaikan Ibu Ummu Salamah dalam buku ini adalah kegelisahan seorang penterapi karena sampai hari ini belum ada transparasi dari produsen vaksin, belum ada ketegasan dari pembuat kebijakan dan belum ada respon dari masyarakat kedokteran tentang tiga hal penting : Halalkah vaksin yang ada di negeri ini? Perlukah vaksinasi ? dan Amankah?

Kegelisahan beliau adalah kegelisahan saya sebagai dokter dan kegelisahan jutaan orang yang meyakini sabda Rasul SAW : "Allah tidak menciptakan kesembuhan dari hal yang diharamkan atas kalian". Juga "Allah tidak menjadikan barang haram sebagai obat bagi umatku" Juga keyakinan mereka yang menjaga hidupnya agar selalu berpegang pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW."

Dr. Zaidul Akbar. Pemerhati dan Praktisi Thibun Nabawi memberikan komentarnya sebagai berikut :

"Sungguh agama ini adalah agama yang sangat sempurna, dalam bidang apapun tiada keraguan lagi di sana, termasuk dalam hal pengobatan. Rasulullah merupakan manusia paripurna yang juga mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan penyakit, langsung ataupun tidak langsung. Pada masa sekarang ada hal penting yang belum terlalu diperhatikan dalam pengobatan yaitu unsure halal dan haram dalam pengobatan dan juga termasuk di sini imunisasi. Salah satu hal yang belum terpecahkan di sini adalah aspek kehalalan yang masih patut dipertanyakan, karena agama Islam sangat memegang teguh prinsip halal haram ini. Karena bisa jadi do'a atau ibadah yang dilakukan bisa tidak diterima Allah SWT. Adanya semangat dari penulis untuk memaparkan hal apa saja di balik imunisasi adalah suatu proses pembelajaran bagi umat Islam untuk bersikap kritis dalam hal kehalalan di bidang pengobatan masa kini. Wallahu'alam."

dr. Tauhid Nur Azhar. Bidan Fakultas Kedokteran Islam Universitas Islam Bandung. Peneliti Imunologi dan Biologi Molekuler, berpendapat :

"Buku ini adalah sumber informasi penting dalam proses mempelajari kesempurnaan ciptaan Allah SWT. Konsep sehat, sakit, penyakit dan penyebab sakit haruslah diamati dengan mengacu kepada fitrah manusia sebagai makhluk Allah."