Website Para Ustadz

Kumpulan website resmi para ustadz-ustadz terpercaya, Insha Allah.

Googling atau Yufiding?

www.yufid.com adalah islamic search engine, atau mesin pencari ilmu-ilmu islam.

Sunnah Witir diluar Ramadan

“Wahai orang-orang yang cinta kepada Al-Qur’an, shalat witirlah, karena sesungguhnya Allah itu ganjil yang menyenangi (shalat) yang ganjil.” (Shahih: Shahih Ibnu Majah)

7 Orang Sukses Kuliah sambil Ngaji

Sukses Dunia Akhirat, Why Not?

Waktu-Waktu Terkabulnya Do'a

Jika bekerja pun ada waktu-waktu yang tepat,begitu pula dengan Do'a

Friday 14 December 2012

Doa dan Adab di Majelis


إنّ الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمدا عبده ورسوله
{يا أيّها الذين آمنوا اتقوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إلاَّ وأَنتُم مُسْلِمُونَ}
{يا أيّها الناسُ اتّقُوا ربَّكمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفْسٍ واحِدَةٍ وخَلَقَ مِنْها زَوْجَها وبَثَّ مِنْهُما رِجالاً كَثِيراً وَنِساءً واتَّقُوا اللهََ الَّذِي تَسَائَلُونَ بِهِ والأَرْحامَ إِنَّ اللهَ كان عَلَيْكُمْ رَقِيباً }
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمالَكمْ ويَغْفِرْ لَكمْ ذُنوبَكُمْ ومَن يُطِعِ اللهَ ورَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاًعَظِيماً}
أما بعد،فإن أصدق الحديث كلام الله وخير الهدي هدي محمد  وشر الأمور محدثاتها وكلّ محدثة بدعة ، وكل بدعة ضلالة ، وكل ضلالة في النار

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah  Yang kita memuji-Nya, kita memohon pertolongan dan pengampunan dari-Nya, yang kita memohon dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan keburukan amal-amal kami. Barangsiapa yang telah Allah tunjukkan jalan baginya, maka tiada yang bisa menyesatkannya. Dan barang siapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwasanya tiada Ilah yang Haq untuk disembah melainkan Ia  dan tiada sekutu bagi-Nya serta Muhammad  adalah utusan Allah dan tiada Nabi setelahnya .
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan islam”.1
Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Tuhanmu yang menciptakanmu dari satu jiwa dan menciptakan dari satu jiwa ini pasangannya dan memperkembangbiakkan dari keduanya kaum lelaki yang banyak dan kaum wanita. Maka bertaqwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan peliharalah hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah senantiasa menjaga dan mengawasimu”.2
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar niscaya Ia akan memperbaiki untuk kalian amal-amal kalian, dan akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya maka baginya kemenangan yang besar”.3
Adapun setelah itu, sesungguhnya sebenar-benar kalam adalah Kalam Allah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad. Sedangkan seburuk-buruk suatu perkara adalah perkara yang mengada-ada (muhdats) dan tiap-tiap muhdats itu Bid’ah dan tiap kebid’ahan itu neraka tempatnya.4

Risalah Islam bukanlah merupakan risalah setempat dan terbatas, yang khusus bagi suatu generasi atau suku bangsa tertentu seperti risalah-risalah sebelumnya, tetapi Islam adalah risalah yang universal dan sempurna, yang mencakup segala aspek kehidupan, baik perseorangan maupun kolektif, mulai dari perkara ibadah, hukum, politik, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. Kesempurnaan Islam ini tidak luput membahas tentang adab-adab dalam bermajelis, dimana tidak sedikit dari kaum muslimin, terutama para aktivis muslim, bermajelis dan bermusyawarah dalam kesehariannya. Mengetahui adab-adab dalam majelis adalah suatu keniscyaan dan keutamaan tersendiri sebagai pengejawantahan firman Allah  : وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.5 (QS Al Israa’ 17 : 36). Dan sabda Nabi  : طلب العلم فريضة على كل مسلم “Menuntut ilmu wajib bagi tiap Muslim”. Maka adalah kewajiban bagi seorang muslim untuk mengetahui ilmunya terlebih dahulu sebelum beramal, sebagaimana Imam Bukhari telah menjadikan bab العام قبل القول والعمل Ilmu sebelum berkata dan beramal”. Berikut ini adalah adab-adab dalam bermajelis6 :
  1. Mengucapkan salam kepada ahli majelis jika ia hendak masuk dan duduk pada majelis tersebut, hendaknya ia mengikuti majelis tersebut hingga selesai. Jika ia hendak meninggalkan majelis tersebut, ia harus meminta izin kepada ahli majelis lalu mengucapkan salam.
  2. Tidak menyuruh seseorang berdiri, pindah atau bergeser agar ia menempati tempat duduknya, dan selayaknya bagi ahli majelis yang telah duduk dalam majelis merenggangkan tempat duduknya, agar seseorang yang mendatangi majelis tadi mendapatkan tempat duduk. Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasulullah : لا يقيمن أحدكم رجلا من مجلسه ثم يجلس فيهولكن توسّغوا او تفسّحوا “Janganlah kalian menyuruh temannya bangkit dari tempat duduknya, akan tetapi hendaklah kamu memperluasnya.” (Muttafaq ‘alaihi).
  3. Tidak memisahkan dua orang yang sedang duduk agar ia dapat duduk di tengah-tengahnya, kecuali dengan seizinnya, sebagaimana dalam hadits Rasulullah  : لا يحلّ لرجل أن يفرّق بين إثنين إلا بإذنها “Tidak halal bagi seorang laki-laki duduk di antara dua orang dengan memisahkan mereka kecuali dengan izinnya.” (HR Abu Dawud dan Turmudzi, hadits Hasan)
  4. Apabila seseorang bangkit dari tempat duduknya meninggalkan majelis kemudian kembali lagi, maka ia lebih berhak duduk di tempat yang ditinggalkannya tadi. Sebagaimana dalam sabda Nabi  : إذا قام احدكم من مجلس ثم رجع إليه فهو أحقّ به “Apabila seseorang bangkit dari duduknya lalu ia kembali, maka ia lebih berhaq duduk di tempatnya tadi.” (HR Abu Dawud dan Turmudzi, hadits Hasan)
  5. Tidak duduk di tengah-tengah halaqoh/majelis, dalilnya : أنّ رسول الله صلّى الله عليه و سلّم لعن من جلس في وسط الحلقة “Rasulullah  melaknat orang yang duduk di tengah-tengah halaqoh.” (Abu Dawud)7
  6. Seseorang di dalam majelis hendaknya memperhatikan adab-adab sebagai berikut :
    • Duduk dengan tenang dan sopan, tidak banyak bergerak dan duduk pada tempatnya.
    • Tidak menganyam jari, mempermainkan jenggot atau cincinnya, banyak menguap, memasukkan tangan ke hidung, dan sikap-sikap lainnya yang menunjukkan ketidakhormatan kepada majelis.
    • Tidak terlalu banyak berbicara, bersenda gurau ataupun berbantah-bantahan yang sia-sia.
    • Tidak berbicara dua orang saja dengan berbisik-bisik tanpa melibatkan ahli majelis lainnya.
    • Mendengarkan orang lain berbicara hingga selesai dan tidak memotong pembicaraannya.
    • Bicara yang perlu dan penting saja, tanpa perlu berputar-putar dan berbasa-basi ke sana ke mari.
    • Tidak berbicara dengan meremehkan dan tidak menghormati ahli majelis lain, tidak merasa paling benar (ujub) dan sombong ketika berbicara.
    • Menjawab salam ketika seseorang masuk ke majelis atau meninggalkan majelis.
    • Tidak memandang ajnabiyah (wanita bukan mahram), berbasa-basi dengannya, ataupun melanggar batas hubungan lelaki dengan wanita muslimah bukan mahram, baik kholwat(berdua-duaan antara laki-laki dan wanita bukan mahram) maupun ikhtilath (bercampur baur antara laki-laki dan perempuan bukan mahram).
  7. Disunnahkan membuka majelis dengan khutbatul hajah sebagaimana lafadhnya dalam muqoddimah di awal risalah ini, dimana Rasulullah  senantiasa membacanya setiap akan khuthbah, ceramah, baik pada pernikahan, muhadharah (ceramah) ataupun pertemuan, dan sunnah inipun dilanjutkan oleh sahabat-sahabat lainnya dan para as-Salaf Ash-sholeh8.
  8. Disunnahkan menutup majelis dengan do’a kafaratul majelis. Lafadhnya adalah sebagai berikut :
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد ان لا إله إلا أنت أستغفرك وآتوب إليك (حديث صحيح رواه ترمذي)
Artinya : “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.” (HR. Turmudzi, Shahih). Diriwayatkan pula oleh Turmudzi, ketika Nabi ditanya tentang do’a tersebut, beliau menjawab, untuk melunturkan dosa selama di majelis.


1 Ali ‘Imran : 102
2 An-Nisaa’ : 1
3 Al-Ahzaab : 70-71
4 Kalimat ini disebut dengan khutbatul haajah, shahih diriwayatkan dari Rasulullah  oleh Nasa’i (III/104), Ibnu Majah (I/352/1110), Abu Dawud (III,460/1090). Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal. 144-145.
5 QS Al-Israa’ (17) : 36
6 Disarikan dari Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Al-Jaza’iri, hal. 139-141, Fashlu Tsamin (Bab VIII), fi Adabi Al-Julusi wa Al-Majlisi (Adab dalam bermajlis).
7 Hadits dho’if dalam Dho’if Abu Dawud. Walaupun dha’if dan tak dapat digunakan sebagai hujjah, namun hendaklah kita menghindarkan diri dari duduk di tengah halaqoh, sebagai sikap berjaga-jaga dan berhati-hati.
8 Lihat Al-Wajiz fi Fiqhis Sunnah hal 144-145.

dari artikel Homepage Abu Salma "ADABUL MAJELIS DAN KESALAHAN-KESALAHANNYA"

Wednesday 5 December 2012

Gereja Mualaf di Negeri Ratu Elizabeth

Populasi umat muslim yang semakin bertambah, membuat muslim di negeri Ratu Elizabeth tersebut mengalih fungsikan tempat ibadah agama lain menjadi masjid. Masjid-masjid yang telah berdiri di sana tidak semuanya dibangun dari tanah kosong, tetapi dibangun dari tempat ibadah agama lain.  Beberapa gereja yang ditinggalkan  oleh umat kristiani  tahluk dan dialihfungsikan menjadi Masjid. Berikut gereja di sejumlah kota di Inggris yang saat ini telah berubah menjadi Masjid.
1.     Brick LanMosque, London












Masjid Brick Lane, merupakan masjid terbesar di London, yang mampu menampung 4000 jama’ah.terletak di Brick Lane 52. Bangunan berdinding bata merah itu, bisa menampung seluruh anggota jama’ah shalat Jumat, hingga sering kali jama’ah meluber ke jalan raya. Mayoritas anggota jama’ah merupakan keturunan Banglades, hingga wilayah tersebut disebut Banglatow.
Masjid ini memiliki sejarah yang unik dan panjang. Awalnya, bangunan yang didirikan sejak tahun 1743 ini adalah gereja Protestan yang dibangun oleh komunitas Huguenot, atau para pemeluk Protestan yang lari dari Prancis untuk menghindari kekejaman penganut Katolik. Akan tetapi, karena jama’ahnya menurun, maka gereja ini dijual.
Pada  tahun 1809, bangunan ini digunakan masyarakat London untuk mempromosikan Kristen kepada para pemeluk Yahudi, dengan cara mengajarkan Kristen dengan akar ajaran Yahudi. Tapi, program ini juga gagal. Dan bangunan diambil oleh komunitas Metodis pada tahun 1819.
Komunitas Metodis cukup lama memegang gereja ini. Akan tetapi, pada tahun 1897, tempat ini diambil oleh komunitas Ortodok Independen dan berbagi dengan Federasi Sinagog yang menempati lantai dua.
Pada tahun 1960-an komunitas Yahudi menyusut, karena mereka pindah ke wilayah utara London, seperti Golders Green dan Hendon, sehingga bangunan ditutup sementara, dan hal itu berlanjut hingga tahun 1976. Setelah itu gedung itu dibuka kembali, dengan nama barunya, Masjid Jami’ London.
2.     Masjid Zakarriya, Bolton















Terletak di Peace Street 20 Bolton. Masjid tersebut ramai dikunjungi warga Bolton. Bahkan tiap pekannya, ribuan umat Islam hadir di tempat ini, untuk melaksanakan shalat Jumat. Sejarah berdirinya masjid itu, bukanlah kisah yang singkat. Kala itu antara tahun 1965 hingga 1967 umat Islam Bolton dan Balckburn belum memiliki tempat permanen untuk melaksanakan shalat.
Untuk melakukan shalat Jumat saja, mereka melaksanakannya di The Aspinal, sebuah diskotik dan tempat dansa yang digunakan di malam hari, sedangkan siangnya di hari Jumat tempat itu dibersihkan para relawan guna dijadikan sebagai tempat melaksanakan shalat Jumat.
Semakin bertambahnya jumlah umat muslim di sana , maka diperlukan masjid sekaligus islamic center yang besar agar mampu menampung umat muslim yang ingin beribadah maupun mempelajari islam lebih dalam.
Maka pada tahun 1967, ada penawaran pembelian gedung bekas gereja komunitas Metodis, yang terpaksa dijual karena terbakar. Dengan dana sebesar 2750 pound sterling dari komunitas Muslim lokal, akhirnya bangunan itu menjadi milik umat Islam. Bangunan itulah yang kini disebut Masjid Zakariyya.
Tidak hanya Masjid Zakariyya, beberapa masjid Inggris pun memiliki kisah yang hampir sama dengan kisah masjid kebanggan Muslim Bolton itu, yakni sama-sama berasal dari gereja yang dijual, baik karena kehilangan pengikut, atau karena sebab lainnya.
3.     Masjid Didsbury, Manchester














Masjid ini terletak di Burton Road, Didsbury Barat, Manchester. Gedung yang digunakan sebelumnya merupakan bekas gereja komunitas Metodis, yang bernama Albert Park. Gedung ini tergolong bangunan kuno, karena telah beroperasi sejak tahun 1883.
pada tahun 1962 gereja ditutup, dan beralih menjadi masjid dan islamic center. Masjid ini, kini mampu menampung 100 jama’ah, dan yang bertanggung jawab sebagai imam dan khatib hingga kini adalah Syeikh Salim As Syaikhi.
4.     Brent of Mosque, London 
















Terletak di Chichele Road, London NW2, dengan kapasitas 450 orang, dan dipimpin oleh Syeikh Muhammad Sadeez. Awalnya, bangunan itu merupakan gereja. Hingga kini ciri bentuknya tidak banyak berubah. Hanya ditambah kubah kecil berwarna hijau di beberapa bagian bangunan dan puncak menara.
5.     Masjid New Peckham, London


















Didirikan oleh Syeikh Nadzim Al Kibrisi. Terletak di dekat Burgess Park, tepatnya di London Selatan SE5. Kini masjid ini berada di bawah pengawasan Imam Muharrim Atlig dan Imam Hasan Bashri. Sebelumnya, gedung masjid ini merupakan bekas gereja St Marks Cathedral.
6.     Masjid Sentral Wembley
Masjid ini terletak di jantung kota Wembley, dekat dengan Wembley Park Station. Daerah ini memiliki komunitas Muslim besar dan banyak toko Muslim yang berada di sekitarnya. Gedung masjid ini sebelumnya juga merupakan bekas gereja. Walau sudah terpasang kubah di puncak menaranya, tapi kekhasan bangunan gereja masih nampak jelas. Dengan demikian, siapa saja yang melihatnya, akan mengetahui bahwa bangunan itu dulunya adalah gereja
7. Masjid Jami, Essex
Selain masjid-masjid di atas, sebuah gereja bersejarah di Southend juga sudah dibeli oleh Masjid Jami’ Essex dengan harga 850 ribu pound sterling. Gereja dijual, karena jama’ah berkurang sehingga kegiatan peribadatan dipusatkan di Bournemouth Park Road. Konsekuensinya, gereja ini sudah tidak beroperasi sejak tahun 2006 lalu. Rancananya gereja akan dijadikan apartemen, tapi gagasan itu ditolak oleh Dewan Southend. Akhirnya, gereja kosong itu dibeli oleh komunitas Muslim yang tinggal di kota itu, yang juga sedang membutuhkan tempat untuk melaksanakan ibadah.
Saat itu jumlah komunitas ini mencapai 250 orang, “gereja bekas” itu merupakan tempat yang sesuai, karena mampu menampung 300 jamaah. Tidak banyak dilakukan perubahan pada bentuk bangunan yang telah berumur 100 tahun lebih itu, hanya perlu menambah tempat untuk berwudhu dan sebuah menara.
oleh Dani Fitriyani dari artikel eramuslim.com

Monday 3 December 2012

Islam di Negeri Tirai Bambu - Kota Xian

Mayoritas agama penduduk negeri tirai bambu memang Konghucu, namun bukan berarti islam tidak eksis di sana. Penduduk muslim di negeri tirai bambu tersebut semakin meningkat. Terdapat sebuah kota yang menjadi surganya umat muslim di sana, yaitu Xian.
Kota Xian merupakan  kota tua yang  eksotis dan kaya akan sejarah. Bagi para wisatawan muslim yang berkunjung ke Cina memang tidak afdol bila tidak datang  ke kota Xian. Pasalnya, di kota ini lah sejarah muslim tertua tercatat. Konon ceritanya, Kota Xian adalah kota pertama Islam dimulai setelah Arab. Ketika berkunjung kekota Xian para wisatawan biasanya langsung melihat 2000 patung tembikar prajurit beserta kuda perangnya.
Untuk berwisata ke kota ini, para pengunjung akan lebih santai bila berjalan kaki, selain dapat melihat-lihat bangunan lama yang masih berdiri, para wisatawan juga dapat membeli souvenir di sana. Ada banyak toko souvenir di Xian, karena banyaknya pengunjung yang datang setiap harinya. Pernak-pernik yang dijual di toko-toko souvenir itu meliputi: barang antik, kaligrafi, lukisan, hingga aneka busana.
Bila sudah lelah berjalan, para wisatawan muslim dapat beristirahat di resto-resto di kota Xian. Bila di negara lain wisatawan muslim khawatir untuk menyantap makanan karena ketidakjelasan kehalalan dan haramnya, di kota ini para wisatawan dapat memilih menu makanan sesuka hati mereka karena makanan  yang dijajakkan di sana terjamin halal, itulah mengapa kota Xian juga  bisa disebut sebagai ‘Surganya kuliner Muslim Cina’. Salah satu jenis makanan halal yang paling terkenal di kota ini adalah Roupaomo sejenis bakmi daging kambing yang berisi bihun, daging kambing, dan adonan bakmi yang dipotong kotak-kotak.

Selain Roupaomo, di kota ini juga tersedia makanan ala timur tengah seperti Roti Cane ataupun Kare. Soal minuman, sepertinya para penyuka kopi harus berpuasa dulu, karena di kota ini hanya menyediakan minuman khas seperti  teh hijau panas, atau air sirup berwarna cokelat yang rasanya seperti larutan gula merah.  Bukan hanya wisata alam dan  kuliner nya yang menarik, di Xian juga terdapat bangunan bersejarah bagi umat muslim yaitu Masjid Raya Xian.

Masjid  Raya Xian merupakan masjid pertama di daratan China, sehinga menjadikannya yang tertua di negeri tirai bambu ini. Dari berbagai sumber terpercaya, sebagian menceritakan Masjid ini sudah berusia lebih dari 650 tahun, dan sebagian lagi menyatakan masjid ini sudah berusia lebih dari 1250 tahun. Masjid ini juga termasuk dalam salah satu masjid terindah di Dunia. Pasalnya bangunan dari masjid ini masih mengadopsi bangunan terdahulunya yaitu tempat sembahyang umat Budha atau kuil.
Masjid ini ditemukan oleh Laksamana Cheng Ho, penjelajah China yang merupakan penganut Islam. Selama lebih dari satu milenium, Masjid Raya Xian telah menjadi bagian dari komunitas Muslim China. Masjid ini memiliki arsitektur seperti seperti kuil tradisional China, dengan banyak halaman dan pagoda. Namun semakin ke dalam, akan semakin terasa nuansa islaminya, berupa hiasan kaligrafi Arab dan China. Komplek masjid ini juga mengarah ke Mekah, kiblat  bagi umat Muslim.
Masjid Raya Xi’an memiliki lima halaman, yang semuanya menghadap ke ruangan ibadah di sebelah barat. Setiap halaman memiliki paviliun dan gerbang sendiri.
Halaman ketiga masjid ini, yaitu Qing Xiu Dian atau tempat meditasi, memiliki menara masjid tertinggi di kompleks ini. Tingginya mencapai 10 meter.
Menara ini memiliki dua fungsi, yakni sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan, dan juga  tempat melihat bulan. Menara ini didesain dengan gaya tradisional China, dihiasi dengan keramik biru dan patung kepala naga. Di dalamnya, langit-langit menara diwarnai dengan lukisan bunga teratai. Keindahan masjid tua yang merupakan kombinasi gaya tradisional Cina dan Arab melambangkan kerukunan umat Muslim yang minoritas di China dengan masyarakat Tionghoa.


oleh Dani Fitriyani dari artikel eramuslim.com Islam di Antara Belantara Negeri Komunis China

Sunday 2 December 2012

Para Pemain Liga Indonesia Yang Menjadi Mualaf


Pemain asing yang sudah lama beredar di Indonesia banyak yang jadi mualaf. Salah satunya Cristian Gonzales, pemain naturalisasi Indonesia asal Uruguay yang menjadi aktor penting timnas Indonesia di Piala AFF 2010 yang lalu . Tentunya mereka jadi mualaf setelah melihat aktivitas kawan-kawannya yang mayoritas Muslim.Gonzales banyak belajar Islam dari istrinya, Eva Nurida Siregar. Gonzales dan Eva bertemu di Cili dan menikah pada tahun 1995. Saat itu Gonzales masih beragama Katholik dan istrinya beragama Islam.

Perpindahan Gonzales tahun 2003 ke klub Indonesia PSM Makassar menjadi pintu hidayah bagi Gonzales. Ia banyak belajar dari masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. Tanggal 9 Oktober 2003 Christian Gonzales memutuskan untuk masuk Islam atas dasar kemauan sendiri dengan disaksikan oleh ustadz Mustafa di Masjid Agung al Akbar Surabaya. Christian Gerard Alfaro Gonzales kemudian diberi nama Mustafa Habibi. Nama Mustafa diambil dari guru spiritualnya, ustadz Mustafa sedangkan Habibi (cintaku) diambil karena rasa cinta sang istri amat besar kepada Christian Gonzales.

Islam memiliki kesan tersendiri bagi Gonzales “Karena di dalam Islam setiap ada sesuatu ada ucapan doanya seperti ketika masuk rumah mengucapkan assalamualaikum, ketika mau melakukan sesuatu diawali dengan basmalah, dan setiap melangkah dalam Islam selalu aja ada bacaan. Dan ini menjadi hati saya merasa tenang” Ungkap Eva mengutip ucapan Gonzales.

Mantan rekan setim Gonzales di Persik Kediri, Danilo Fernando juga memutuskan menjadi mualaf tak lama setelah merumput di Indonesia. Begitu pun dengan pelatih nyentrik asal Moldova, Arcan Iurii.

Di kesebelasan lain ada pemain asal Brasil, Antonio Claudio (Persibom, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara), pemain asal Cile, Patricio Jimenez (Semarang United), dan Javier Rocha (Batavia Union). Keputusan mereka menjadi mualaf umumnya didorong keinginan sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

”Tidak ada orang yang memaksa saya masuk Islam. Saya menjadi mualaf murni karena keinginan saya sendiri,” ujar Danilo. Hal yang sama diakui Iurie. “Sebelumnya, aku lahir dan besar sebagai penganut Kristen Ortodoks. Kini aku serius menjadi pemeluk agama Islam. Pilihan ini bukan sekadar main-main,” ucap Iurie.

Sedangkan striker Delras Sidoarjo, Marcio Souza mengatakan dia sudah lama tertarik untuk memeluk Islam. Karena selama empat tahun dia bermain di Indonesia yang merupakan negara Islam terbesar di dunia, juga ikut memengaruhinya.

“Saya senang dan tertarik melihat kawan-kawan lain, selalu taat dan rutin beribadah kalau pas tiba waktunya shalat. Bahkan di tengah perjalanan sekali pun kawan-kawan tak lupa beribadah. Mereka seperti menemukan kedamaian saat beribadah,” katanya.

oleh Dani Fitriani, dari artikel eramuslim.com "Para Pemain Sepak Bola Mualaf, Mereka Menemukan Kedamaian Saat Ibadah"

Saturday 1 December 2012

Islam di Negeri "Gereja Termuda"


Survei yang dilakukan sebuah tabloid di Perancis akhir tahun 2006 menyatakan  bahwa jumlah  warga negara asli perancis yang menjadi muallaf mencapai 60,000 orang. Mereka masuk Islam karena  takjub dan terkesan dengan agama ini yang mengajarkan tentang perdamaian dan kasih sayang serta mengagungkan toleransi dalam berbagai aspek kehidupan. Mayoritas dari mereka yang tertarik dengan ajaran islam merupakan pemuda kota yang berpendidikan dan modern. Survei ini juga menegaskan bahwa warga asli yang masuk Islam juga berasal dari kelas sosial dan profesi serta agama  yang beragam, seperti:   Budha, Katolik, atheis  dan lain- lain.
Kelompok militer juga banyak yang masuk Islam, lebih dari 3% pemeluk Islam di Perancis adalah seorang tentara. Sebagaimana daerah “Aisun” sebuah wilayah di Perancis bagian selatan merupakan jumlah terbesar warga yang masuk Islam. Sekitar 1000 – 2000 orang di wilayah ini masuk Islam. Mereka masuk Islam lima puluh tahun yang lalu, ketika etnis Maghribi masuk ke Perancis, terdapat 2- 3 orang muallaf tiap pekan. Dari jumlah penduduk yang masuk Islam kelompok pemuda menempati jumlah teratas, laki-laki mencapai 83%, sedangkan wanitanya 17% saja. 
Faktor yang mempengaruhi  warga Perancis masuk Islam adalah, pertemanan, yaitu pertemanan warga muslim dengan non muslim. Umat Islam dikenal sangat toleran, memiliki akhlak yang baik, taat beribadah , tidak minum alkohol dan tidak melakukan tindak kejahatan pidana. Radio “Suara Perancis” memainkan peranan yang sangat penting di dalam proses masuknya warga Perancis kepada Islam. Direktur bagian Acara radio ini, Sami Abdus Salam mengatakan bahwa siaran radio ini sasarannya untuk komunitas muslim yang berada di masyarakat Perancis  berupa nasehat, arahan, dsikusi, dialog seputar permasalahan sosial dan keagamaan, selama delapan belas (18) jam secara live. 
Dari hasil siaran itu, banyak dari kalangan pemuda muslim, sekitar 99% tidak mau makan daging babi. Selain itu, bertambahnya orang yang masuk Islam setiap hari dari warga asli Perancis, karena mereka melihat keadilan Islam yang disiarkan melalui radio. Jumlah populasi umat Islam di Perancis lebih dari 6 juta orang, 10% dari total jumlah penduduk Perancis. Mereka mempunyai jumlah suara dalam pemilu sebesar 1,8 Juta suara. Mereka berasal dari 53 negara yang berbeda, dan 21 bahasa yang berbeda. Keturunan Al Jazair termasuk yang paling dominan. 
Sebuah kajian memprediksikan bahwa jumlah umat Islam akan semakin bertambah tiga kali lipat sampai tahun 2020 mencapai sekitar 20 juta warga muslim, disebabkan populasi mereka yang cepat dan besar, banyak pendatang muslim dan juga banyak warga asli yang masuk Islam. Oleh karena itu, warga muslim di sana tidak bisa diremehkan dan tidak mungkin diabaikan, lebih khusus mereka mewakili 17% dari pekerja di militer Perancis. 
Faktanya, para imigran yang mempunyai andil dalam penyebaran islam di Perancis kebanyakan berasal dari negara-negara jajahan Perancis yang mayoritas muslim yaitu Aljazair, Maroko dan Tunisia
Pada bulan September lalu umat Islam patut bersyukur. Sebuah departemen baru dengan nama “L’art Islam” telah diresmikan menjadi salah satu departemen di Musee Du Louvre, museum terbesar dan bergengsi di Perancis, bahkan mungkin di dunia. Tidak tanggung-tanggung, yang meresmikanpun orang no 1 Perancis, yaitu presiden François Hollande yang dalam pidato sambutannya sangat menghargai Islam yang diakuinya pernah menjadi kiblat Barat di masa lalu.
Berbagai peninggalan seni di pamerkan di museum ini.  Potongan-potongan kaligrafi, bejana, piring,   vas, karpet dan lain-lain memenuhi ruangan yang di beri atap bergelombang indah ini. Tak ketinggalan sejarah penyebaran Islam juga dipaparkan melalui video dan skema.
Berbagai model tulisan “Bismillahi Rahmani Rahim” dalam huruf-huruf Arab muncul bergantian melalui video, menghiasi dinding di sisi tangga. Demikian pula cara membaca huruf-huruf Arab dalam Al-Quran.
Meski pada kenyataannya isi departemen seni Islam ini agak janggal. Karena sebagian besar peninggalan seni yang diperlihatkan dan dipamerkan di museum tersebut  adalah keramik berbagai bentuk dengan hiasan gambar-gambar mahluk hidup. Padahal kita tahu bahwa Islam melarang penggambaran seperti itu. Banyak hadist yang menerangkan hal ini, diantaranya adalah:
Dari Ibnu Abbas Radiyallahu ‘anhu : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda : “Siapa yang membuat satu gambar di dunia, dia dibebani (disuruh) untuk meniupkan ruh pada gambar itu dan ia bukan peniupnya(tidak akan mampu meniup ruh untuk menghidupkan gambar tsb, red)”. (Muttafaqun ‘alaihi).
Bahkan potongan-potongan patung kepala mirip yang sering ada di candi dan pura Budha dan Hindupun banyak dipajang di museum ini. Jelas, tempat ini bukan tempat yang tepat untuk belajar tentang Islam yang benar. Sama dengan tidak benarnya melihat Islam hanya dari pemeluknya, terutama bila pemeluk tersebut tidak mengerti ajarannya sendiri.
Namun bagi orang yang mau berpikir jernih, bagaimanapun keberadaan departemen baru ini pasti akan membuka mata mereka, bahwa  Islam sangat patut untuk dipelajari.
“ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (QS.Al-Alaq(96):1-5).
Tampaknya isu yang berkembang bahwa perlunya dibangun sekitar 700 ‘masjid’ di Perancis agar kaum Muslimin mengggunakan hak pilihnya  benar-benar didengar, dan tentu saja, atas izin-Nya, Perancis telah memiliki pemimpin  baru yang diharapkan lebih ‘menjanjikan’’. Sekedar info,  Perancis saat ini memang dikabarkan telah memiliki  ribuan masjid. Namun sebenarnya masjid tersebut kalau di tanah air kita hanya patut disebut musholla atau langgar. Masjid sebagaimana masjid yang kita kenal dapat dihitung dengan jari tangan.
 Contohnya adalah ‘masjid’ di jalan Myrha di Paris 18. Di sekitar masjid ini ada masjid lain yang berdiri tidak begitu berjauhan.  Sejak beberapa tahun belakangan, kedua masjid kecil ini tidak mampu memuat umat Islam yang ingin mendirikan kewajiban shalat Jumat. Akibatnya jamaahpun tumpah ruah ke jalan-jalan di antara dua masjid tersebut. 
Ini yang akhirnya membuat pemerintah mengeluarkan larangan shalat di jalanan. Sebagai gantinya pemerintah menawarkan sebuah bekas gudang besar untuk digunakan shalat Jumat. Sayangnya, lokasi yang ditawarkan tersebut jauh dari tempat tinggal Muslim di daerah Paris 18 ini. Demikian pula, masjid Agung Paris atau Grande Mosquee de Paris yang terletak di Paris 5. 
Tak dapat dipungkiri, perkembangan Islam di Perancis memang sangat pesat. Sama sekali tidak sebanding  dengan jumlah masjid yang ada. Masjid sebagai rumah ibadah jelas merupakan kebutuhan yang tak dapat diabaikan. Dengan alasan laicite, pemerintah tidak boleh memberikan bantuan keuangan untuk pembangunan peribadatan agama apapun. Untuk itu kaum Muslimin harus mencari dana sendiri.
Itu sebabnya, setiap Jumat selalu ada himbauan dari masjid agar kaum Muslimin mau mengulurkan tangan. Suami saya menceritakan, di ‘masjid tenda’ tempat ia biasa mendirikan shalat, selalu ada saja jamaah yang menginfakkan dana yang sangat besar untuk pembangunan masjid ini. Tidak tanggung-tanggung, 1000 euro per orang.
Namun demikian, tetap saja membangun masjid bukan hal semudah membalik tangan. Grand Mosque di Toulouse adalah salah satu contohnya. Sejak 2 tahun lalu masjid ini sebenarnya tinggal menanti  finishing setelah 5 tahun pembangunan yang tersendat-sendat.
Menurut seorang pemilik restoran Indonesia di kota tersebut,  penduduk setempat tidak mengizinkan adanya masjid di lingkungan mereka. Akibatnya masjidpun tetap dalam keadaan demikian. Tertutup bedeng tinggi menunggu dimakan rayap, Padahal masjid itu dibangun tidak jauh dari lokasi masjid lama yang terselip di antara pemukiman. Sementara sekitar 2000 hingga 2500 jamaah Jumat mengantri untuk shalat di depan masjid kecil yang hanya mampu memuat 5 % dari jamaah tersebut.
Lain lagi halnya dengan Masjid Agung Strasburg. Masjid ini baru terealisasi setelah 20 tahun lamanya menjadi proyek dan wacana. Bulan September lalu masjid yang saat ini menjadi masjid terbesar di Perancis ini memperingati satu tahun hari jadinya. Hebatnya, Manuel Valls, mentri dalam negri dan kebudayaan Perancis, hadir dalam acara tersebut.
Namun, lagi-lagi  FN ( Front Nasional) partai politik pimpinan ayah dan anak Mari dan Marine Le Pen, tokoh yang dikenal sangat memusuhi Islam, mencoba mengangkat dan mempermasalahkan sumber dana yang digunakan masjid tersebut. 25 % dana pembangunan masjid adalah hasil infak umat Islam setempat. Sedangkan sisanya adalah bantuan dari pemerintah Maroko, Arab Saudi dan Kuwait.
Ini yang dijadikan masalah, menurut Marine, dana bantuan yang diterima dari luar negri adalah bentuk campur tangan dan tekanan terhadap negara. Apalagi dana bantuan tersebut digunakan untuk pembangunan rumah ibadah. “  Ini adalah pengkhianatan terselubung terhadap prinsip negara yang sekuler “ , katanya. Namun Valls menolak pernyataan tersebut. “  Marine Le Pen tidak berhak sesumbar mendifinisikan apa itu sekuler. Ini adalah provokasi”, ujar menteri dalam negri tersebut. 
Bukan Marine Le Pen namanya kalau ia lalu surut menghadapi tanggapan negative sang mentri. Beberapa minggu kemudian, tersebar kabar bahwa masjid yang sedang dibangun di kota Poitiers  di duduki oleh sekelompok orang. Poitiers terletak di 340 km selatan Paris. Mudah ditebak, mereka adalah dari kelompok Le Pen. Lebih mengesalkan lagi, orang-orang ini berdiri di atap masjid yang belum selesai dibangun itu sambil membentangkan spanduk raksasa bertuliskan Charles Martel .  Charles Martel adalah tokoh terkemuka Perancis, kakek  Charlemagne salah seorang raja Perancis,  yang dianggap sebagai pahlawan besar karena keberhasilannya menghentikan penyebaran Islam ke pelosok  Eropa, Perancis khususnya. Peristiwa pahit ini terjadi pada tahun 732 M.
Dengan demikian, pro kontra terhadap kemajuan islam di negeri menara eifel tersebut akan terus bergulir seiring dengan berbagai polemik yang muncul. Maka, peran para cendekiawan muda dan persatuan umat muslim di sana sangat penting untuk terus melanjutkan dakwah islam di tengah sengitnya berbagai pro kontra yang ada.
Oleh Dani Fitriani dari artikel Eramuslim.com : Islam Di "Negeri Menara Eiffel"

Wednesday 21 November 2012

7 Orang Sukses Kuliah Sambil "Ngaji"


1. Roy Grafika
Ia hanyalah seorang pelajar sekolah menengah SMA yang sering hadir di pengajian masih berseragam putih abu-abu di sore hari selepas sekolah. Roy Grafika ,berprawakan kurus, adalah anak yang sangat rajin mencatat isi pengajian. Ia orang yang terbina memiliki catatan lengkap dan rapi. Bukan sekedar lulus dan menuntaskan sekolah menengah namun disertai dengan nilai lulus dari SMA 1 Jogja pun cukup bagus, kalau tidak salah nilai matematikanya 10. Karena sangat terkesan dengan cara berislam yang ilmiah, ia tidak mengambil kursi di universitas namun selepas SMA ia mondok 2 tahun di suatu pesantren di Gresik. Sewaktu di pesantren ia berhasil lulus seleksi untuk mendapatkan beasiswa S1 di bidang hadits di Universitas Islam Madinah. Saat ini ia adalah Ustadz Roy Grafika, Lc, MA (semoga Allah menjaganya !) mahasiswa S3 bidang aqidah di Universitas Islam Madinah.

2. Firanda Andirja
Firanda hanyalah mahasiswa biasa asal Papua di Jogja. Jangankan membaca kitab gundul, belajar nahwu saja dari kitab yang paling dasar yakni kitab muyassar karena ada kursus bahasa Arab dasar tahun 1999. Karena lebih tertarik belajar ilmu Islam. Ia keluar dari depertment of Chemical engineering Gadjah Mada University dan pergi ke pesantren di Bantul kurang lebih 2 tahun. Dan pernah bercerita kalau di awal-awal ia membaca kitab dengan keras-keras untuk dikoreksi a… i… u-nya oleh santri lain. Kini ia adalah Al Ustadz Abu Abdil Muhsin Firanda Andirja Lc, MA (hafidzahullah), mahasiswa doktoral bidang aqidah di Universitas Islam Madinah, S1 ia selesaikan di bidang hadits. Saya dengar selain belajar formal juga belajar non formal pada berbagai ulama di Madinah.

3. Fauzan
Fauzan hanyalah mahasiswa kos asal Cirebon sebagaimana anak-anak kuliahan yang lain di sekitar Pogung, utara kampus UGM. Namun ia memiliki ketekunan dan perhatian lebih untuk sambil belajar ilmu alat beragama termasuk bahasa Arab. Selain itu juga sangat perhatian dengan regenerasi keilmuwan beragama pada generasi penerus. Hingga di salah salah satu bukunya ia tuliskan”selesaikan kuliah dulu”. Hingga ia dan kawan-kawannya merintis pesantren mahasiswa. Agar selain menguasai ilmu teknik, kedokteran, ekonomi, dll, kelak nanti kalau jadi sarjana juga menguasai bahasa arab, fiqih dan ushul fiqih. Setelah berhasil meraih gelar ST bidang teknik kimia, ia berhasil mendapatkan beasiswa S1 di universitas Madinah bahkan berhasil sampai ke jenjang master bidang agama. Ia sekarang adalah seorang yang bernama Al Ustadz Fauzan, ST, Lc, MA (semoga Allah menjaganya !), Saya tidak tahu apakah berlanjut ke doctoral saat ini. Tapi yang jelas beliau juga seorang wirausahawan yang trampil dan cekatan mencari peluang.

4. Noor Ahmad
Adalah Noor Ahmad. Sewaktu mahasiswa hanyalah tipikal mahasiswa pada umumnya. Waktu itu kebanyakan mahasiswa sangat jarang interest dengan belajar pada keilmuwan klasik. Biasanya kalau sudah belajar dasar-dasar bahasa Arab atau lanjutan akan kesulitan membagi waktu untuk sinau dan belajar. Kini ia adalah Ustadz Dr. Noor Ahmad (hafidzahullah), meskipun ia seorang doktor bidang elektro, tetapi ia mampu menguasai tingkat lebih lanjut semacam ushul aqidah, mustholah hadits, ushul fiqih dll. Sehingga selain jadi dosen di jurusan elektro UGM, ia juga bisa mendidik generasi mahasiswa untuk menguasai ilmu-ilmu ini. Semoga Allah SWT menjaganya !.

5. Aris Munandar
Adalah juga seorang mahasiswa UIN Jogja Aris Munandar, ia diberi perhatian lebih dalam ilmu-ilmu ushul dan metode manhaj beragama dari gurunya. Sepertinya dari tingkat SMA ia sudah sangat menguasai pokok keilmuan Islam Di tingkat kuliah ia sudah matang ilmu ushul keIslamannya. Sehingga tidak aneh ketika seorang ustadz menyampaikan suatu kitab ia mampu membetulkan ucapan ustadz tersebut. Kuliah di UIN ia selesaikan dengan baik juga hingga selang kemudian berlanjut menempuh jenjang S2 dengan baik. Kini ia adalah Ustadz Aris Munandar, MA, sosok ustadz yang bersahaja dan tawadhu’ bersama beberapa ustadz berhasil mendidik mahasiwa kuliahan umum menjadi sarjana-sarjana yang mampu berhujjah dengan dalil. Sehingga ia menjadi pendidik dan pencerah para remaja dan pemuda yang semangat dalam menuntut ilmu Agama di Jogja.

6. Taufiq Chowdry
Taufiq lulus SMA dengan predikat veledicterian dan mendapatkan medali sebagai lulusan 3 terbaik di seluruh Australia. Lalu ia diterima di fakultas kedokteran Universitas Melbourne, universitas top di Australia. Di awal-awal tahun ia adalah mahasiswa yang ekselen dan panen penghargaan. Namun memandang ilmu agama penting dan kurangnya ulama di sana (pen), ia melamar dan mendapatkan beasiswa S1 belajar agama ke Timur Tengah. Begitu giatnya ia tidak puas dengan kelas formal di pagi hari. Ia menambah pelajaran pada beberapa ulama besar. Selesai belajar agama ia kembali ke Australia dan mendirikan Al Kauthar institute untuk mendidik generasi muda. Selain juga menjalankan perusahaan di bidang IT. Masih berusia muda, disamping sebagai kepala keluarga dengan cukup banyak anak, ia berhasil menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas Brisbane. Syaikh Tawufiqe Chowdhry, MD adalah seorang speaker yang sangat produktif di Australia-UK-Canada yang ceramahnya cukup banyak di internet. Semoga Allah menjaganya.

7. Abu Ishaq Al Huwainy
Hijazi adalah anak kampung seperti biasanya. Sewaktu di SMA ia bermain ke tempat kos kakaknya di kota. Sepulang dari sholat Jumat ia melihat orang yang menjual buku eceran pinggir jalan. Salah satu yang menarik perhatiannya adalah tentang sholat yang ditulis ahli hadits abad ini Syaikh Albani. Ia tertarik setiap gerakan dan doa dalam sholat terdapat komentar dan justifikasi dalil shohih atau tidaknya di dalam buku itu dan bagaimana cara beragama terbaik, mengikuti siapa dalam beragama.

Setelah mampu membeli bukunya secara utuh ia baca dan sangat terkesan dengan cara penyajian dan metodologinya yang sangat kuat pendalilan dengan hadits soheh atau lemah yang Hijazi sendiri tidak menguasai ilmu itu. Mulai saat ia bertekad untuk mengusai ilmu tentang hadits dan bagaimana mengklasifikasikannya. Sehingga Sewaktu kuliah di jurusan Bahasa Spanyol di suatu universitas di Kairo, siang kuliah malam belajar ilmu hadits pada berbagai guru. Ia bertemu dengan Syaikh Khisk dan menasehati, “wahai anakku belajarlah (tentang hadits) sebelum mempelajari kuliah yang lain. Sebelum berangkat kuliah ia menemui gurunya untuk belajar, sampai terucap “ saya malu kalau kokok ayam jantan mendahului membangunkanku.

Setelah lulus S1 ia mendapatkan beasiswa pergi ke Spanyol untuk memperdalam bahasa Spanyol di institute kebahasaan di sana. Namun karena kurang tertarik lebih jauh maka tidak ia teruskan memperdalam bahasa Spanyol. Ia kembali ke Mesir siang bekerja di toko dan malam belajar pada berbagai guru termasuk Sayid Sabiq (Penulis Fiqush Sunnah), keterbatasan dana ia siasati dengan masuk ke perpustakaan yang menyediakan kitab-kitab klasik. Hingga ia berhasil menyusun buku terkait hadits, yang dibaca oleh Syaikh Albani sewaktu ke Kairo dan tidak mereka tidak saling bertemu. Syaikh Albani impressed ternyata ada pemuda yang telah berhasil mengikuti beliau dalam metodologi ilmu hadits. Hijazi ini berangkat ke Jordania tinggal 1 bulan untuk belajar di tempat Syaikh Albani. Lalu bergurulah ke Saudi ke ulama ahli hadits Syaikh Bin Baaz, Utsaimin dll.

Hijazi ini adalah Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy, salah satu ulama pakar hadits abad ini. Lihatlah beliau memiliki latar belakang pendidikan formal non agama, sastra Spanyol yang mungkin jurusan yang tidak terlalu elit, namun dengan asbab terinspirasi timbul semangat yang menyala-nyala sehingga menjadi seseorang yang berkontribusi kuat dalam keilmuan Islam.

Tak terasa waktu panjang telah berlalu lewat tanpa pengetahuan dan cantolan ilmu beragama yang cukup. Fokus dan arah telah menjebak pada posisi berlebihan yang tidak ada ujung pangkalnya. Urusan dunia memang perlu namun pengetahuan dasar-dasar beragama secara ilmiah merupakan bagian kehidupan yang hakiki. Sayang telah terpinggirkan, bukan urusan penting dan actual.

Wahai para pemuda, jangan sia-siakan waktu Anda untuk terkesima dengan beragama dengan cara haroki. Terkesan indah namun tidak asli. Terkesan aktual dan popular namun tidak hakiki. Terkesan modern dan hebat namun tidak lestari. Seperti mainan anak-anak kecil di masanya, akan lenyap dengan cepat diganti oleh gaya dan trend yang lebih gokil dan terkini.

Anda yang terpesona dengan fitnah dan membicarakan ustadz dan dai fulan adalah hizbiyah dan sururi bukan ustadz terpecaya, berhentilah bukan porsi Anda untuk membicarakan dan berbisik-bisik. Ada yang lebih berhak dan sudah ada orang yakni ulama berkapasitas. Umur terlalu pendek dan waktu untuk membicarakan fitnah yang tidak bertepi.

Yang belum sama sekali bisa bahasa Arab pelajarilah kitab nahwu muyassar, meningkat ajrumiyah, mulakhos dst. Pelajarilah hakekat aqidah, ringkasan fiqih dst. Insyalah akan lebih menghujam dan menjadi panduan beragama Anda. Isilah fase muda menjadi tiang yang kuat yang hidup dan menebar kebaikan. Jika tidak, waktu umur 45-50an dan masa setengah baya Anda akan sangat menyesal.

Otak Saya Tumpul dan Bodoh ?

Dikisahkan bahwa seorang pelajar yang bernama Kisai belajar tata bahasa arab namun tidak paham-paham dan hampir putus asa. Suatu saat ini melihat seekor semut yang berusaha membawa makanan naik ke dinding namun terjatuh berkali-kali. Semut itu mencoba mengangkat lagi namun jatuh lagi sampai berkali-kali hingga pada percobaan si semut berhasil membawa dan mengangkut makanan mendaki dinding ke atas. Terinspirasi oleh usaha keras si semut, Kisai berusaha belajar lebih baik lagi dan lagi. Hingga akhirnya ia dikenal sebagai Imam Al Kisai, salah seorang imam ilmu nahwu, ilmu yang dulu ia sangat sulit mempelajarinya.

Namun janglanlah jika inspirasi Anda dari air yang menetes pada batu yang akhirnya memecahkan struktur batu itu, tentu sedikit tidak relevan karena jangka waktu terlalu lama………

Penulis : Azis Saifudin
Dari Artikel "Kita Bisa Seperti Mereka, Insyaa-Allaah.." Sweetness of Knowledge


Tambahan:
Artikel ini diambil dari blog Andy Octavian Latief, ternyata sekarang beliau juga termasuk salah seorang yang Sukses Kuliah Sambil "Ngaji".Andy  kini hampir menuntaskan jenjang pendidikan S-3 di Maryland University Amerika Serikat. Bahkan, jika tidak ada halangan tahun depan Andi sudah berhak menggondol gelar doktor dari kampusnya, demikian dikutip dari Pamekasan.info.

Andy yang berusia 24 tahun itu kini sudah persiapan membuat disertasi sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan studinya di Maryland University. Nah, jika Andi bisa menyelesaikan studinya tahun depan, bukan mustahil dia akan menjadi doktor termuda. Bukan hanya di Madura, tapi juga di Indonesia. Sebelumnya, gelar doktor termuda diraih Ariawan Gunadi, dosen Universitas Tarumanagara Jakarta pada usia 27 tahun di UI.

Jauh sebelum Ariawan Gunadi, Firmansyah pernah juga ditahbiskan sebagai doktor termuda pada usia 29 tahun di UI. Firmansyah pernah menjabat sebagai dekan FE UI, dan kini menjadi staf khusus Presiden. Andy berkesempatan menjadi doktor termuda mengalahkan Ariawan Gunadi karena usianya yang kini baru 24 tahun. Kabar soal Andy ini disampaikan Abd. Latif kepada Jawa Pos Radar Madura kemarin di rumahnya di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan.

Menurut Latif, dari informasi terakhir, anaknya dimungkinkan menyandang gelar doktor pada usia 25 tahun. ”Insya Allah tahun depan sudah menyandang gelar Doctor of Philosophy (Ph.D),” katanya.


Latif juga bercerita, satu tahun menjelang kelulusan Andy, berbagai universitas di seluruh dunia sudah memesan lulusan SMAN 1 Pamekasan 2006 ini agar menjadi dosen di sana.

”Untuk seluruh kampus terkemuka di Indonesia sudah sejak lama mengincarnya agar menjadi dosen,” ceritanya.

Bukan hanya dari dalam negeri, kampus dari luar negeri, seperti kampus-kampus terkemuka di Asia, Australia, Eropa dan Amerika, bahkan kampus tempat dia belajar sekarang (Maryland University, Red) juga telah menawarkan kontrak kerja pada lelaki berkacamata ini.


Memilih ke Madinah

”Dari pembicaraan terakhir kami beberapa hari lalu via telepon, begitu lulus dia akan menerima tawaran mengajar di Universitas Islam Madinah Arab Saudi,” kata Nur Rahma, 45, ibunda Andi. Ketika ditanya apa alasan Andi memilih Universitas Islam Madinah, Nur Rahma mengatakan, Andy juga ingin memperdalam ilmu agama di sana (Arab Saudi, Red).

”Mungkin selama ini Andi merasa telah menghabiskan waktunya untuk memperdalam ilmu umum (Fisika, Red) saja. Dan dia merasa kurang dalam memahami ilmu agama. Maka dari itu, dia memilih akan mengajar sebuah kampus yang ada di Arab Saudi,” tambah Nur Rahma. Nur Rahma juga mengatakan, jika Andi sempat punya niat untuk memperdalam Bahasa Arab. Sebagai orang tua, Nur Rahma mendukung semua keinginan Andi untuk terus belajar dan mengabdi untuk kemaslahatan umat.(fimadani.com)