Oleh Syaripudin Zuhri
Dia yang tak memerlukan tempat tinggal
Dia yang tidak memerlukan tempat bernaung
Dia yang tidak memerlukan apapun
Dia satu-satunya yang tidak pernah tinggal di rumahNya
RumahNya bukan untukNya
Dia tidak memerlukan rumah apapun!
Dan jika ada, tak ada rumah yang dapat menampungNya
Semuanya adalah makhluk, kecuali Dia.
RumahNya bukan untukNya
Tapi untuk ummatNya
Di rumahNya setiap tahun dalam bulan haji jutaan hambaNya
Datang memenuhi panggilanNya
Untuk menyembahNya, namun Dia tak butuh persembahan hambaNya
Dia tak membutuhkan apapun!
Masjidil haram adalah rumah pertamaNya yang dibangun di Bumi
Guna penyatuan arah saat menghadapNya dimanapun manusia berada
Namun bukan Dia ada di sana!
Dia Satu, tapi ada di mana-mana
Dia Esa, tapi meliputi seluruh penciptaanNya
Dia tak dapat dibatasi oleh apa dan siapapun
Dialah satu-satunya pemilik rumah yang tak pernah tinggal di rumahNya sendiri!
RumahNya unik, bisa jauh bisa dekat
Tergantung pada dekatnya hati para hambaNya
Mari kita lihat ke sejarah
Orang-orang kapir di sekitar Mekkah jelas dekat dengan Masjidil Haram
Namun Mereka tak menyembahNya di rumahNya bahkan mengingkari keberadaanNya.
Namun hamba-hambaNya yang beriman yang jauh ribuan kilo meter dari Mekkah
Bahkan jauh dipelosok pedalaman yang tak terjangkau
Tunduk patuh dan sujud kepadaNya
Padahal jauh dari rumahNya, tapi dekat denganNya.
RumahNya unik, bisa jauh bisa dekat
Dialah sang pemilik rumah yang tak membutuhkan rumahNya
RumahNya bukan untukNya
Tapi untuk hamba-hambaNya yang bersujud kepadaNya
Dia yang tak bisa di batasi oleh rumahNya sendiri
RumahNya tak mampu menampungNya
Hanya hati orang yang beriman yang dapat menampungNya
Ajaib!
RumahNya sendiri tak dapat menampungNya
Namun hati orang yang beriman yang tulus ikhlas kepadaNya dapat menampungNya
Ajaib!
Benar-benar di luar logika kemanusiaan
Benar-benar ajaib!
Betapapun Masjdil Haram di luaskan agar dapat menampung jutaan jamaah haji
Tak akan dapat menampung Dia
Seluas apapun rumah yang didirikan untukNya
Dia tak akan tertampung
Karena memang Dia tak bisa di batasi oleh apapun, Apa lagi oleh benda-benda matrial!
Dan seandainya seluruh alam semesta
Di bangun dan dijadikan masjid untukNya sebagai rumahNya
Tetap Dia tak bisa di tampung dan tak dapat memenuhi diriNya yang Maha Mutlak!
Allahu Akbar!
RumahNya unik, bisa jauh bisa dekat
Di era globalisasi yang melipat dunia akhir-akhir ini
Berkat internet, handphone dan tehnologi lainnya
Manusia dalam hitungan detik bisa berkunjung kemanapun di dunia!
Namun itu semua
Sudah tertinggal jauh oleh Islam sejak empat belas abad lalu
Jauh dekatnya manusia ternyata bukan karena jarak dan waktu
Karena jarak dan waktu itu sangat relatif
Dan menuju rumahNya tidak memerlukan jarak dan waktu.
Dalam hitungan yang tak terhingga
Kau dapat berjumpa denganNya
Karena Dia lebih dekat dari urat nadimu sendiri
Menuju rumahNya kau tak perlu berjalan
Tak perlu kendaraan apapun
Karena rumahNya ada di hatimu jika kamu beriman kepadaNya!
Jadi kemanapun kamu melangkah
Dia sudah bersamamu
Kemanapun kamu melihat
Dia sudah di hadapanmu
Kemanapun kamu bergerak
Dia sudah ada di hatimu
Kemanapun arah kau tujukan.
Ada Dia
ke balakang
ke depan
ke samping
ke kiri
ke kanan
ke atas
ke bawah
ke segala arah
ke sagala sudut
ke segala tempat
ke segala ruang
ke segala waktu
Ada Dia di sana
Ada Dia di sini
Ada Dia dimana-mana!
Dia selalu ada di rumahNya
Rumah yang tak pernah didiamiNya
Rumah yang tak pernah ditempatiNya.
Rumahnya memang unik, bisa jauh bisa dekat
Tergantung keimananmu kepadaNya
Bila kamu tak beriman kepadaNya
RumahNya menjadi sangat jauh tak terhingga dan tak terjangkau
Namun sebaliknya bila iman di dadamu begitu kuat kepadaNya
Maka rumahNya begitu dekat dan melekat hingga tak terpisahkan
Oleh jarak dan waktu
Bahkan tidak ada yang bisa membatasi kedekatan rumahNya padamu saat itu.
Dia selalu ada di rumahNya
Dan rumahNya ada bersamamu
Dalam setiap sujudmu !
Friday, 10 June 2011
Rumah-Nya Unik, Bisa Jauh Bisa Dekat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment