Sunday, 24 April 2011

Sai Baba Antek Dajjal dari India itu Mati


Guru "spiritual" India Sri Sathya Sai Baba, yang dihormati oleh jutaan pengikutnya sebagai dewa yang hidup, mati Minggu ini (24/4) di sebuah rumah sakit di India selatan. Sai Baba mati dalam usia 86 tahun.

Sai Baba, yang dirawat di rumah sakit di kota kelahirannya Puttaparti sebulan lalu, mati karena kegagalan organ tubuh, media mengatakan.

Konon pengikutnya diperkirakan berjumlah enam juta, termasuk politisi atas India, konglomerat bisnis dan para bintang Bollywoods.

Sai Baba, dengan rambut keritingnya yang khas dan selalu berpakaian jubah saffrone sebagai trade marknya, menjalankan sekolah dan rumah sakit lewat orang-orang kepercayaannya di berbagai negara.

Dia dilaporkan memiliki kekuatan mistik termasuk bisa mengeluarkan emas dari tangannya. Ia mengklaim dirinya memiliki tenaga paranormal dan dapat melakukan mujizat. Dua mujizat kesukaannya adalah mematerialisasikan abu untuk para orang yang miskin dan mematerialisasikan permata untuk orang yang kaya.

Namun banyak orang yang melihat "kesaktian" yang dimiliki Sai Baba, menyatakan bahwa kesaktiannya itu tidak lain adalah tricks seorang penyulap belaka, tidak lebih.

Perdana Menteri India Manmohan Singh mengatakan kematian Sai Baba merugikan semua orang. Para pengikutnya, termasuk para hakim dan birokrat atas, diharapkan akan ikut ambil bagian dalam ritus terakhir pemakamannya, kata media.

Salah seorang muridnya di Indonesia adalah Anand Khrisna, saat ini tersangkut kasus pelecehan seksual dan konon katanya Anand Khrisna mendapatkan "ilmu" pelecehan seksual dari sang guru yang sekarang mati.

Forum-forum internet banyak yang menyatakan bahwa suami Megawati yang saat ini menjabat sebagai ketua MPR, di era menjelang kejatuhan Gus Dur sempat dua kali sowan ke Sai Baba di India, tidak jelas apa tujuan Taufik Kemas menemui pakar mistis tersebut, apakah ngalap berkah atau cuma kunjungan biasa.(fq/reu)

1 comment:

  1. SSSSSSSOOOOOOOOOOOKKKKKKKKKOOOOOOOOOORRRRRRRRLLLLLLLAAAAAAAAAHHHHHHHHH,,,,

    ReplyDelete