Friday, 15 April 2011

Jadi Target Kekerasan, Siswi Muslim Keluar Sekolah


Khadija Fahat, 13, siswi kelas delapan di Bramhall High, Stockport terpaksa keluar dari sekolahnya karena selalu mengalami kekerasan fisik dan mental yang dilakukan oleh teman-teman sekolahnya.

Fahat menjadi target "serangan" teman-temannya diduga karena latar belakangnya yang muslim. Menurutnya, sejak September 2010 ia sudah lebih dari 30 kali menjadi korban kekerasan oleh teman-teman sekolahnya, baik secara fisik maupun mental.

Menurut Khadeja, beberapa anak di sekolah memanggilnya dengan sebutan bernuansa rasis, mengobrak-abrik isi tas sekolahnya, merusak pekerjaan rumahnya, dan pernah satu kali Khadeja ditinju oleh teman-temannya.

Ibu Khadeja, Saiqa Shabir mengatakan, pihak sekolah menolak untuk menangani masalah ini. Ia akhirnya membuat laporan ke kepolisian.

Kepolisian wilayah Greater Manchester, Inggris membenarkan bahwa mereka menerima laporan Khadeja tentang kejahatan rasial, dan berencana untuk mendatangi sekolah Khadeja. Mereka juga menyatakan akan melakukan penyelidikan secara penuh dan sudah melakukan semua hal untuk membantu Khadeja.

Ibu Khadeja, muslim keturunan Pakistan, menyatakan bahwa pihak sekolah tidak mengambil tindakan yang maksimal untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap putrinya.

"Sikap mereka, seolah-seolah jika mereka yang bertanggung jawab atas tindak kekerasan itu sudah minta maaf, persoalannya selesai. Sekolah sudah membuat putri saya kecewa," kata Saiqa Shabir.

"Saya merasa, hak pendidikan anak saya sudah dirampas. Saya tidak percaya hal seperti ini terjadi di abad 21. Masalah ini membuat putri saya merasa sangat tidak aman dan tertekan, padahal ia adalah seorang anak perempuan yang pandai dan percaya diri," protes Shabir.

Selain lapor polisi, Shabir juga mengontak anggota parlemen George Osborne. Kantor Osborne mengklaim sudah menghubungi pihak sekolah dan sedang menunggu jawaban.

Sambil memperjuangkan keadilan buat putrinya, Shabir sekarang sedang berusaha mencarikan sekolah baru untuk Khadeja. (ln/MENews)

0 comments:

Post a Comment